Jenis jenis agregat
Jenis jenis agregat, Batuan atau agregat yang biasa digunakan dalam konstruksi jalan umumnya diklasifikasikan berdasarkan sumbernya yaitu, agregat alam, agregat hasil pemrosesan, agregat buatan atau agregat artifisial.
1. Agregat alam (natural aggregates)
Agregat alam adalah agregat yang digunakan dalam bentuk alamiahnya dengan sedikit atau tanpa pemrosesan sama sekali. Agregat ini terbentuk dari proses erosi alamiah atau proses pemisahan akibat angin, air, pergeseran es, dan reaksi kimia.Dua jenis agregat alam yang digunakan untuk konstruksi jalan adalah pasir dan kerikil. Kerikil biasanya didefinisikan sebagai agregat yang berukuran lebih besar dari 6,35 mm. Pasir didefinisikan sebagai partikel yang lebih kecil dari 6,25 mm, tapi lebih besar dari 0,075 mm. Sedangkan partikel yang lebih kecil dari 0,075 mm disebut sebagai mineral pengisi (filler).
2.Agregat yang diproses
Agregat yang diproses adalah batuan yang telah dipecah dan disaring sebelum digunakan.
pemecahan batuan/ agregat dilakukan untuk merubah tekstur permukaan partikel dari licin ke kasar,
merubah bentuk partikel dari bulat ke angular, dan untuk meningkatkan distribusi serta rentang ukuran partikel.Penyaringan terhadap agregat yang telah dipecahkan akan menghasilkan partikel agregat dengan rentang gradasi tertentu. (baca juga: Pengertian dan klasifikasi gradasi agregat)
3.Agregat buatan
Agregat ini didapat dari proses kimia atau fisika dari beberapa material sehingga menghasilkan suatu material baru yang sifatnya menyerupai agregat. Jenis agregat ini merupakan hasil sampingan dari proses industri dan dari proses material yang sengaja diproses agar dapat digunakan sebagai agregat atau sebagai mineral pengisi (filler). Pembuatan agregat secara langsung adalah sesuatu yang relatif baru. Agregat ini dibuat dengan membakar tanah liat atau material lainnya dan produk akhir yang dihasilkan biasanya agak ringan dan tidak memiliki daya tahan terhadap keausan yang tinggi.
1. Agregat alam (natural aggregates)
Agregat alam adalah agregat yang digunakan dalam bentuk alamiahnya dengan sedikit atau tanpa pemrosesan sama sekali. Agregat ini terbentuk dari proses erosi alamiah atau proses pemisahan akibat angin, air, pergeseran es, dan reaksi kimia.Dua jenis agregat alam yang digunakan untuk konstruksi jalan adalah pasir dan kerikil. Kerikil biasanya didefinisikan sebagai agregat yang berukuran lebih besar dari 6,35 mm. Pasir didefinisikan sebagai partikel yang lebih kecil dari 6,25 mm, tapi lebih besar dari 0,075 mm. Sedangkan partikel yang lebih kecil dari 0,075 mm disebut sebagai mineral pengisi (filler).
2.Agregat yang diproses
Agregat yang diproses adalah batuan yang telah dipecah dan disaring sebelum digunakan.
Proses pemecahan batuan menjadi agregat dengan ukuran tertentu dibantu dengan Stone crusher |
merubah bentuk partikel dari bulat ke angular, dan untuk meningkatkan distribusi serta rentang ukuran partikel.Penyaringan terhadap agregat yang telah dipecahkan akan menghasilkan partikel agregat dengan rentang gradasi tertentu. (baca juga: Pengertian dan klasifikasi gradasi agregat)
3.Agregat buatan
Agregat ini didapat dari proses kimia atau fisika dari beberapa material sehingga menghasilkan suatu material baru yang sifatnya menyerupai agregat. Jenis agregat ini merupakan hasil sampingan dari proses industri dan dari proses material yang sengaja diproses agar dapat digunakan sebagai agregat atau sebagai mineral pengisi (filler). Pembuatan agregat secara langsung adalah sesuatu yang relatif baru. Agregat ini dibuat dengan membakar tanah liat atau material lainnya dan produk akhir yang dihasilkan biasanya agak ringan dan tidak memiliki daya tahan terhadap keausan yang tinggi.
Posting Komentar untuk "Jenis jenis agregat"
Komentar yang anda berikan tidak akan ditayangkan secara langsung, Setiap Komentar akan ditinjau atau dimoderasi oleh admin secara berkala.
Komentar yang dinilai tidak memberikan dampak positif bagi para pengguna kami atau melanggar kebijakan kami tidak akan ditayangkan. Terima kasih.