REALISASI BIAYA TIDAK SESUAI RAB ? INI PENYEBABNYA !

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi seringkali terjadi ketidaksesuaian antara RAB atau Rencana Anggaran Biaya dengan realisasi biaya yang dikeluarkan. Realisasi Biaya atau Biaya aktual yang dikeluarkan bisa menjadi lebih rendah dari RAB atau justru sebaliknya, Biaya aktual menjadi lebih tinggi dari RAB. Hal inilah yang perlu menjadi perhatian kita.

Penyebab Berbedanya Realisasi Biaya dengan Rencana Anggaran / RAB

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan atau berbedanya Realisasi biaya yang dikeluarkan dengan rencana biaya (RAB). Penyebab perubahan tersebut adalah, antara lain:

• Perubahan Jumlah atau Volume

Perubahan jumlah atau volume sangat berpengaruh terhadap rencana biaya, seperti yang kami sebutkan pada artikel terdahulu Pengertian RAB dan Tahapan membuat RAB. Jumlah atau Volume merupakan hal yang paling mendasar pada RAB.

• Harga material

Selain jumlah dan volume pekerjaan, Harga material juga merupakan komponen dasar dalam RAB. Harga material sangat tergantung pada kondisi pasar. Jika kondisi barang atau material dipasaran melimpah maka harga akan cenderung turun. Sebaliknya, jika terjadi kelangkaan maka harga akan naik.

Material yang seringkali mengalami perubahan harga dan berdampak signifikan terhadap realisasi pekerjaan biasanya merupakan material atau bahan dari pabrikan. Contohnya adalah semen, besi atau baja tulangan, dan BBM.

• Upah Tenaga Kerja

Perubahan upah tenaga kerja erat kaitannya dengan jumlah tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja itu sendiri.

• Metode Kerja

Metode kerja atau cara pengerjaan yang dilakukan seringkali berubah dikarenakan untuk mempercepat waktu pelaksanaan atau karena menyesuaikan kondisi dilapangan. Perubahan metode akan berpengaruh pada tenaga kerja dan alat yang digunakan.

• Kesalahan estimasi

Kesalahan estimasi atau perkiraan seringkali terjadi karena keterbatasan informasi dasar seperti kondisi lapangan dan faktor-faktor lain yang bersifat lokal

• Biaya tak terduga

Biaya tak terduga adalah biaya yang tidak diperkirakan terjadi misalnya biaya yang harus dikeluarkan sebagai akibat adanya bencana alam dan atau biaya yang menjadi resiko pelaksanaan seperti pengerjaan kembali atau perbaikan yang disebabkan oleh sesuatu hal yang menjadi tanggung jawab pelaksana/kontraktor.