Bentuk dan Ukuran atau Dimensi Pasangan Batu

Pada pasangan batu untuk tembok penahan tanah (TPT) atau Retaining wall, ada beberapa ketentuan yang umum atau biasa digunakan untuk menentukan ukuran atau dimensi dari pasangan batu tersebut. 

Berikut adalah beberapa ketentuan ketentuan ukuran atau dimensi tembok penahan tanah tersebut yang telah kami rangkumkan untuk mempermudah anda dalam melakukan perencanaan :

Bentuk tembok penahan tanah (TPT) atau Retaining wall dari Pasangan Batu

Jika dilihat berdasarkan bentuknya, tembok penahan tanah atau retaining wall yang terbuat dari pasangan batu untuk konstruksi sederhana pada umumnya bentuk penampangnya adalah:

• Penampang berbentuk trapesium
• Penampang kombinasi bentuk trapesium dengan persegi panjang.

Pada kondisi tertentu bentuk TPT (tembok penahan tanah) dapat dimodifikasi dan disesuaikan kembali untuk meningkatkan daya dukung dan stabilitas TPT tersebut.

Ukuran atau dimensi pasangan batu tembok penahan tanah

• Ukuran Lebar atas atau dapat kita simbolkan dengan A adalah minimal 30 cm hingga 1/12 dari tinggi TPT atau retaining wall.
• Tinggi pasangan batu atau yang dapat kita simbolkan dengan H. 

Ukurannya disesuaikan dengan kondisi dilapangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menentukan ukuran atau tinggi dari pasangan batu.

Sesuai dengan fungsinya untuk mencegah terjadinya longsoran tanah, maka tinggi pasangan batu TPT harus memiliki tinggi yang lebih atau minimal sama dengan tanah yang ditahannya. 

Selain itu, jika TPT dibuat untuk melindungi badan jalan, Maka yang turut perlu diperhatikan adalah ketianggian elevasi muka air banjir. Sebaiknya TPT dibuat lebih tinggi dari batas elevasi muka air banjir untuk melindungi badan jalan dari genangan. 

untuk mengetahui ketinggian elevasi dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran sifat datar

• Lebar bawah tembok penahan tanah adalah 1/2 sampai 2/3 dari ketinggiannya (H)

Untuk lebih jelasnya anda dapat lihat pada gambar berikut:

Bentuk dan ukuran dari retaining wall atau tembok penahan yang telah kami sebutkan diatas merupakan bentuk sederhana yang umum digunakan untuk konstruksi yang sifatnya kecil atau sederhana. Jika dalam kondisi untuk konstruksi yang bersifat khusus maka perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam dalam menentukan dimensi dan bentuknya.