cara menghitung kebutuhan semen, pasir, dan kerikil untuk pekerjaan pengecoran beton
Untuk menghitung kebutuhan semen, pasir, dan kerikil untuk pekerjaan pengecoran beton.
Langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah menghitung volume beton yang akan dikerjakan tersebut.
sebagai contoh perhitungan anda dapat melihatnya pada artikel cara menghitung volume jalan cor beton. Pada artikel tersebut kita ketahui volume betonnya adalah 30 m3. Sekarang kita lanjutkan dengan bagaimana cara menghitung kebutuhan bahan atau material untuk pekerjaan tersebut.
Cara untuk menghitung kebutuhan bahan semen, pasir, dan kerikil untuk pekerjaan beton tidak jauh berbeda dengan cara menghitung bahan untuk pekerjaan pasangan batu yang telah lebih dulu kumpulengineer bagikan.
kita dapat memperhitungkan kebutuhan bahannya dengan menggunakan komposisi dari masing masing material yang telah ditentukan sesuai dengan standar SNI yang ada. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh cara perhitungannya
Kebutuhan semen = 30 x 276 = 8.280 kg
Kebutuhan pasir = 30 x 828 = 24.840 kg
Kebutuhan kerikil/ batu split = 30 x 1012 = 30.360 kg
Dari perhitungan tersebut, diketahui jumlah kebutuhan semen adalah 8.280 kg atau 165,6 zak (1 zak isi 50 kg).
Sedangkan untuk kebutuhan pasir dan kerikil jika anda ingin mengetahuinya dalam satuan kubik (m3) maka anda perlu mengkonversikannya dengan cara membagi total kebutuhan bahan tersebut dengan berat jenisnya masing-masing. berat jenis pasir adalah 1400 kg/m3. sedangkan untuk kerikil/koral/split adalah 1350 kg/m3. maka:
Kebutuhan pasir = 24.840/1400 = 17,74 m3
Kebutuhan kerikil/ batu split = 30.360/1350 = 22.49 m3
Sangat mudah, bukan?
Kemudian bagaimana jika kita ingin menghitung volume bahan untuk pekerjaan beton dengan mutu beton yang berbeda? misalnya beton mutu K-100, K-250, K-300, atau bahkan untuk beton mutu lainnya?
Caranya adalah hampir sama dengan diatas. Namun anda perlu menyesuaikan koefisien bahan sesuai dengan mutunya. untuk mempermudah anda. berikut kumpulengineer bagikan tabel koefisien bahan untuk berbagai macam mutu campuran beton:
untuk hasil perhitungan bahan yang lebih baik, anda dapat menggunakan koefisien bahan yang didapat dari JMF atau job mix formula. mengingat sifat dan karakter bahan dari setiap daerah atau sumber bahan cenderung berbeda-beda.
Langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah menghitung volume beton yang akan dikerjakan tersebut.
sebagai contoh perhitungan anda dapat melihatnya pada artikel cara menghitung volume jalan cor beton. Pada artikel tersebut kita ketahui volume betonnya adalah 30 m3. Sekarang kita lanjutkan dengan bagaimana cara menghitung kebutuhan bahan atau material untuk pekerjaan tersebut.
Cara untuk menghitung kebutuhan bahan semen, pasir, dan kerikil untuk pekerjaan beton tidak jauh berbeda dengan cara menghitung bahan untuk pekerjaan pasangan batu yang telah lebih dulu kumpulengineer bagikan.
kita dapat memperhitungkan kebutuhan bahannya dengan menggunakan komposisi dari masing masing material yang telah ditentukan sesuai dengan standar SNI yang ada. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh cara perhitungannya
Cara menghitung kebutuhan semen, pasir dan kerikil untuk pekerjaan pengecoran beton dengan mutu K-125
Berdasarkan SNI untuk membuat satu kubik (1 m3) beton dengan mutu K-125 (9,8 Mpa) diperlukan bahan semen sebanyak 276 Kg, pasir beton 828 Kg, dan kerikil/ batu split sebanyak 1012 Kg. Sehingga untuk mengetahui jumlah kebutuhan bahan untuk pengecoran beton tersebut, jumlah volume beton harus dikalikan dengan koefisien bahan sesuai dengan yang telah kami sebutkan diatas.
Kebutuhan bahan = volume beton x koefisien bahan
Maka,Kebutuhan semen = 30 x 276 = 8.280 kg
Kebutuhan pasir = 30 x 828 = 24.840 kg
Kebutuhan kerikil/ batu split = 30 x 1012 = 30.360 kg
Dari perhitungan tersebut, diketahui jumlah kebutuhan semen adalah 8.280 kg atau 165,6 zak (1 zak isi 50 kg).
Sedangkan untuk kebutuhan pasir dan kerikil jika anda ingin mengetahuinya dalam satuan kubik (m3) maka anda perlu mengkonversikannya dengan cara membagi total kebutuhan bahan tersebut dengan berat jenisnya masing-masing. berat jenis pasir adalah 1400 kg/m3. sedangkan untuk kerikil/koral/split adalah 1350 kg/m3. maka:
Kebutuhan pasir = 24.840/1400 = 17,74 m3
Kebutuhan kerikil/ batu split = 30.360/1350 = 22.49 m3
Sangat mudah, bukan?
Kemudian bagaimana jika kita ingin menghitung volume bahan untuk pekerjaan beton dengan mutu beton yang berbeda? misalnya beton mutu K-100, K-250, K-300, atau bahkan untuk beton mutu lainnya?
Caranya adalah hampir sama dengan diatas. Namun anda perlu menyesuaikan koefisien bahan sesuai dengan mutunya. untuk mempermudah anda. berikut kumpulengineer bagikan tabel koefisien bahan untuk berbagai macam mutu campuran beton:
untuk hasil perhitungan bahan yang lebih baik, anda dapat menggunakan koefisien bahan yang didapat dari JMF atau job mix formula. mengingat sifat dan karakter bahan dari setiap daerah atau sumber bahan cenderung berbeda-beda.
4 komentar untuk "cara menghitung kebutuhan semen, pasir, dan kerikil untuk pekerjaan pengecoran beton"
Komentar yang anda berikan tidak akan ditayangkan secara langsung, Setiap Komentar akan ditinjau atau dimoderasi oleh admin secara berkala.
Komentar yang dinilai tidak memberikan dampak positif bagi para pengguna kami atau melanggar kebijakan kami tidak akan ditayangkan. Terima kasih.